DaerahManado

KPU Sulut Gelar Rakor, Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente Kecewa tak Bisa Memilih Pilbup Sitaro

Suasana Rakor Pemutakhiran Data Pemilih Khusus Daerah Bencana Gunung Ruang

Manado, KOMENTAR- Ratusan warga wajib pilih Desa Laingpatehi dan Pumpente, Kecamatan Tagulandang, Sitaro terancam tidak bisa memilih calon bupati dan wakil Pilkada Kabupaten Sitaro.

Mereka kehilangan hak suara di pilbup Sitaro karna kesepakatan pemerintah untuk merelokasi warga dua desa tersebut pasca erupsi gunung ruang. Saat ini proses coklit sementara berjalan dan kemungkinan mereka hanya bisa memilih Pilkada Gubernur.

Kepastian ini setelah pemerintah, KPU dan Bawaslu Sulut menggelar rapat koordinasi (rakor) Pemutakhiran Data Pemilih Khusus Daerah Bencana Gunung Ruang di Hotel Four Points Manado, Kamis (11/07/2024).

Diketahui, terdapat 702 pemilih dari dua desa tersebut. Di Desa Lahing Patehi ada 442 pemilih dan di Desa Pumpente 260 pemilih. Dua tersebut memang berada di bawah kawah kaki gunung ruang dan menjadi wilayah pulau terparah saat bencana gunung ruang meletus beberapa waktu lalu. Warga kini diungsingkan ke beberapa daerah di Sulut.

Assisten I Pemprov Sulut, Denni Mangala, menginformasikan bahwa nantinya akan dilakukan penghapusan dan penambahan dua desa yang sudah disepakati oleh pemerintah dari masing-masing daerah yang bersangkutan.

“Dua desa di pulau ruang ini sebagaimana penjelasan pak gubernur itu akan direlokasi di desa modisi Bolmong Selatan, ” ujar Denni.
Kemudian kata Denni pulau ruang akan ditetapkan sebagai kawasan konserfasi yang tidak bisa ada hunian lagi disitu.

“Nah, dua bupati ini baik bupati Sitaro maupun bupati Bolsel sudah sepakat dihadapan gubernur. Di Sitaro akan dihapus dua desa, sementara di Bolsel akan ditambahkan dua desa,” ujar Denni saat rakor yang digelar KPU Sulut.

Rakor ini dihadiri perwakilan masyarakat, PPS, Pantarlih Desa Laingpatehi dan Pumpente yang merupakan pengungsi daerah bencana gunung ruang.

Sebagai narasumber Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulut, Ardiles Mewoh, Kepala Kesbangpol Provinsi Ferry Sangian.

Anggota KPU Provinsi Sulut, Lanny Ointu mengatakan, rakor ini diselenggarakan untuk memastikan proses coklit. “Coklit dari para pengungsi gunung ruang telah berjalan dengan lancar dan untuk memastikan tidak ada data pengungsi yang terlewatkan dalam proses pendataan yang sedang berjalan ini, ” ujar Lanny.

Sementara, Ferry Sangian dari Kesbangpol Provinsi memberikan arahan untuk benar-benar memastikan dengan teliti terkait data-data pemilih yang dirasa bisa berpotensi menjadi masalah dikemudian hari. “Saat ini kita bersama-sama untuk memvalidasi data pemilih supaya tidak terlewat. Kalau satu dua orang mo terlewat nanti jadi ribut,”ujarnya.

Sementara, ketua bawaslu Sut, Ardiles Mewoh menyampaikan akan mengusahakan untuk melindungi hak pilih dari para pengungsi karena para pengungsi tersebut bisa dikatakan sebagai pemilih yang hak pilihnya rentan.

“Kondisi ini membuat bapak dan ibu sangat rentan untuk terganggu hak pilihnya, oleh karena itu kami memberikan perhatian khusus, dalam beberapa kesempatan kami mengingatkan teman-teman KPU supaya betul-betul melakukan tahapan pemutakhiran data pemilih ini dengan baik di daerah-daerah atau di tempat-tempat pengungsian” pungkasnya.

Acara ini juga menjadi wadah bagi para pengungsi gunung ruang untuk menyampaikan masukan serta mengajukan pertanyaan terkait proses pemilihan umum kepada narasumber yang hadir.

Para warga mengaku kecewa karna tidak bisa ikut menyuarakan suara untuk pilkada Sitaro. “Kami memang kecewa karna nda mo ba pilih bupati dan wakil bupati Sitaro. Padahal, sudah sekian tahun kami menjadi bagian dalam pembagunan di Kabupaten Sitaro, ” ungkap sejumlah warga.(bly)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button