Tondano, KOMENTAR-Sekertaris Daerah (Sekda) Minahasa, Lynda Watania menghadiri dan menjadi narasumber Workshop Percepatan Penanganan Stunting di Kecamatan Tombulu, Jumat (30/05) siang.
Pada kegiatan tersebut, Sekda Lynda Watania mengimbau peran orang tua memberikan edukasi terutama soal penikahan dini remaja putri.
“Pencehan stunting memang harus dari usia remaja. Remaja putri perlu pengawasan melekat dari orang tua. Orang tua harus memberi edukasi. Kalau bisa jangan dulu kawin jika masih sekolah ataupun hamil di usia dini. Ini sangat beresiko stunting. Usia belum siap berumah tangga. Anak yang lahir juga belum cukup nutrisi,” ujar Sekda.
Menurutnya, kesehatan dan usapan gizi perempuan perlu dijaga terutamanya sejak remaja hingga masuk pra-nikah.
“Jika calon ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja akan berisiko punya anak kurang stunting. Maka masalah stunting harus jadi perhatian sejak remaja, “ujarnya.
Selain itu Sekda juga mengingatkan pentingnya 1000 hari pertama masa kehidupan anak. “1000 hari pertama itu masa kritis. Ibu hamil harus rutin memeriksakan kehamilan. Asupan nutrisi harus seimbang, ” terang Sekda.
Lanjut Sekda, penanggulangan stunting memang harus dari hulu ke hilir dan Pemkab Minahasa terus berkomitmen perang terhadap stunting.
Di Kecamatan Tombulu sendiri terdapat tiga kasus stunting yang tersebar di tiga desa. Yakni, desa Kamangta, Rumengmor 2 dan Kembes 2. Hadir dalam sosialisasi itu, camat Tombulu, Shanti Lengkong, para hukum tua dan ibu-ibu tim PKK se kecamatan Tombulu.(bly)