KOMENTAR-Rumah Sakit dr. Eddy Kounang Gorontalo di Desa Tabongo Barat, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan, tapi juga berdampak pada peningkatan roda ekonomi masyarakat, paling utama adalah pengembangan wilayah.
Rumah sakit TNI tingkat IV dr. Eddy Kounang tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada para anggota TNI dan keluarganya saja, tapi juga masyarakat Kabupaten Gorontalo yang secara jumlah lebih besar dibanding kabupaten dan kota lain di Provinsi Gorontalo.
“Karena itu saya bangga dan menyampaikan apresiasi kepada TNI yang sudah membangun Rumah Sakit Eddy Kounang di Tabongo ini,” kata Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo disambangi usai menghadiri acara peresmian Rumah Sakit Eddy Kounang Gorontalo, Senin (19/02/2024).
Seperti diketahui, Rumah sakit dr. Eddy Kounang Gorontalo diresmikan langsung Presiden RI, Joko Widodo dilakukan melalui zoom meeting.
Rumah sakit dr. Eddy Kounang Gorontalo diketahui merupakan fasilitas kesehatan Tentara Negara Indonesia (TNI) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia, yang kini di bawah komando Prabowo Subianto.
Hadirnya RS TNI dr. Eddy Kounang kata Nelson merupakan wujud pengembangan peningkatan indeks kesehatan di daerah ini.
Ia pun menyoroti pentingnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah yang memiliki jumlah penduduk yang signifikan seperti Kabupaten Gorontalo.
Dengan adanya rumah sakit ini, diharapkan pelayanan kesehatan dapat lebih merata dan memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
“Kita memiliki beberapa rumah sakit di wilayah Gorontalo, seperti Rumah Sakit Bhayangkara, Dunda, Ainun, dan sekarang dr. Eddy Kounang TNI. Ini bukan hanya sekadar pelayanan kesehatan, tapi juga membawa dampak ekonomi dan pengembangan wilayah,” tambahnya.
Bupati dua periode itu menegaskan, keberadaan Rumah Sakit TNI dr. Eddy Kounang juga memiliki dampak ekonomi yang positif, terutama dengan adanya rencana pembangunan Sekolah Calon Bintara (Secaba).
Hal ini diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi diwilayah tersebut.
“Dengan adanya pelayanan kesehatan dan pembangunan Secaba, diharapkan terjadi dampak positif baik dari segi kesehatan maupun ekonomi untuk masyarakat. Namun, kita menyadari bahwa SDM di rumah sakit masih kurang karena ini rumah sakit baru, oleh karena itu diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah dan rumah sakit,” ungkapnya.
Kata Nelson, bahwa kerjasama antara rumah sakit di Gorontalo, seperti Rumah Sakit Dunda, Ainun, dan Bhayangkara, dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Rencana untuk membuat Mou (Memorandum of Understanding) tidak hanya berkaitan dengan SDM, tetapi juga fasilitas lain yang dapat saling mendukung.
“Kami akan segera membuat MOU, tidak hanya terkait dengan SDM, tetapi juga fasilitas lain yang dapat kita lakukan bersama. Termasuk rencana pembangunan jalan lingkar untuk mendukung pelayanan kesehatan dan mendukung keberlanjutan Secaba yang ada di sini,” jelas Nelson Pomalingo.
Ditempat yang sama Pangdam XIII/MDK, Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko mengatakan, rumah sakit itu didirikan dengan tujuan untuk mendukung dan memenuhi layanan kesehatan para anggota TNI dan keluarga yang bertugas di wilayah Provinsi Gorontalo, termasuk masyarakat umum.
Menariknya lagi, rumah sakit ini juga memberikan pelayanan kepada pasien peserta BPJS Kesehatan, salah satu program yang jadi prioritas pemerintah beberapa tahun terakhir.
Terlepas dari itu, Ia berharap masyarakat selalu sehat sehingga tidak perlu mendapat penanganan medis.
Ia menambahkan, rumah sakit dr. Eddy Kounang telah didukung dengan berbagai sarana dan prasarana, diantaranya ada 50 tempat tidur, ruang operasi, ruang rongseng, dan lima poliklinik yang terdiri dari poli bedah, poli penyakit dalam, poli gigi, poli kandungan, serta poli anak.
“Untuk ruang inap ada satu VIP, yang lainnya kelas satu. Ruang tidur atau bed ada 50, jadi sudah siap menerima pasien,” kata Legowo W.R. Jatmiko.(*)