Tondano, KOMENTAR– Dinas Perpustakaan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Minahasa yang mendapatkan anggaran fantastis di APBD 2024.
Berdasarkan pantuaan media ini dalam RKA APBD untuk 137 Satuan OPD Pemkab Minahasa tahun 2024, Dinas yang dipimpin Stedy Tumbelaka ini mengelola anggaran Rp 11,072 miliar. Yang dibagi melalui penyedia (E-Purchasing) ada 17 paket pekerjaan dengan total nilai anggaran Rp10,421 miliar dan melalui swakelola ada 13 paket pekerjaan dengan nilai anggaran sebesar Rp641 juta.
Menariknya, tahun 2023 dinas Perpustakaan tidak mendapatkan dana APBD.
Sementara itu, dari total anggaran yang dikerjakan melalui penyedia, dana terbesar diplot untuk belanja Modal Bangunan Gedung Perpustakaan senilai Rp 9, 655 miliar.
Kemudian Pembagunan dan Pemeliharaan Sarana Perpustakaan senilai Rp 500 juta. Anggaran tersebut untuk pekerjaan pengadaan perabot layanan perpustakaan umum. Diantaranya, pembelian kursi dan meja baca, pendingin ruangan hingga sofa tamu dan sound system.
Sedangkan, anggaran swakelola sebagian besar habis untuk biaya perjalanan dinas
dan alat tulis kantor (ATK) termasuk membayar jasa konsultan pengawas kegiatan Rp145juta.
Kepala Dinas Perpustakaan, Stedy Tumbelaka ketika dikonfirmasi tidak menampik anggaran Rp 11 miliar tersebut.
“Iya benar sekitar 11 miliar. Anggaran terbesar untuk pembagunan gedung perpustakaan sekitar 9 miliar sisanya biaya kebutuhan gedung baru perpustakaan dan kebutuhan kantor,” ujar Stedy ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/03).
Kata Stedy, pihaknya akan membangun gedung perpustakaan mewah di Tondano.
“Saat ini sudah selesai tender dan sementara pekerjaan proyek, lokasinya di Sasaran dekat gedung Wale Ne Tou, ” terang Stedy.
Mantan kadis Pariwisata ini memaparkan,
pembangunan gedung perpustakaan yang representatif merupakan bagian dari upaya peningkatan minat baca bagi masyarakat. “Disamping itu gedung perpustakaan baru bisa di jadikan destinasi wisata edukasi.Dilokasi juga akan disiapkan tempat tempat kuliner,”ujar Stedy.
Sementara itu, pengiat masyarakat anti korupsi, Michel Sigarki mengimbau semua pihak turut mengawasi gedung pesputakaan baru.
“Apalagi pembagunan gedung menelan anggaran yang cukup besar. Jangan sampai gedung ini hanya sia sia. Baru namun cepat rusak. Diharapkan gedung perpustakaan ini benar benar difungsikan, ” tegasnya.
Ia juga berharap masyarakat bisa mengawasi anggaran belanja modal SKPD Pemkab Minahasa terlebih untuk anggaran swakelola.(bly)